Di dunia ini masih banyak kejadian-kejadian aneh yang belum bisa dipecahkan oleh akal manusia. Entah fenomena supranatural, makhluk asing, dan masih banyak lagi. Berikut ini adalah kasus orang hilang yang paling aneh yang pernah terjadi, dan yang bikin ngeri, semuanya tidak terpecahkan…..
Kisah Larch sendiri sebenarnya mirip dengan kasus Lang, hanya saja kejadiannya di suatu musim dingin di akhir abad ke-19, ketika Lang sedang dalam perjalanan pulang dari mengambil air di sebuah sumur. Satu-satunya yang dilihat saksi dalam kasus ini hanyalah jejak Lang di atas salju terputus tiba-tiba, dan terdengar teriakan minta tolong yang kedengaran dari suatu tempat yang jauh di atas.
- Pada 1 Desember 1949, Mr. Tetford lenyap dari dalam bus yang penuh dengan penumpang. Tetford sedang dalam perjalanan pulang ke Bennington dari St. Albans, Vermont. Tetford, yang seorang veteran tentara yang tinggal di Rumah Tentara di Bennington, sedang duduk di dalam bus bersama dengan 14 orang penumpang lainnya. Semua orang itu juga bersaksi telah melihat Tetford, sedang tidur di kursinya. Tapi ketika bus tersebut mencapai tujuannya, Tetford telah lenyap, meskipun semua barangnya, termasuk tas dan sebuah jadwal keberangkatan bus, tergeletak begitu saja di kursinya. Tetford tidak pernah terlihat lagi sejak saat itu.
- Pada 1 Desember 1946, Paula Welden, seorang gadis berumur 18 tahun, lenyap ketika sedang berjalan-jalan santai. Paula sedang menyusuri Long Road ke dalam Gunung Glastenbury. Dia disaksikan oleh sepasang suami-istri setengah baya yang juga menyusuri jalan yang sama sekitar 100 yard di belakang Paula. Tapi mereka kehilangan pandangan ketika Paula berbelok menyusuri sebuah jalan lain. Dan ketika pasangan itu berbelok melewati jalan yang sama, Paula telah lenyap, dan tidak pernah ditemukan lagi.
- Pada pertengahan October 1950, seorang bocah 8 tahun bernama Paul Jepson lenyap dari sebuah peternakan. Ibunya, yang bekerja sebagai penjaga ternak, menyuruhnya bermain-main di dekat kandang babi sementara ia mengurus ternak. Namun ketika ia kembali untuk melihat keadaannya, Paul tidak dapat ditemukan. Pencarian besar-besaran yang dilakukan berikutnya tidak memberikan hasil apapun.
Pada tahun 1970, sekelompok pemuda “hippies” mengadakan acara berkemah di tengah-tengah lingkaran Stonehenge. Pada saat itu Stonehenge masih belum dibatasi aksesnya. Pada malam itu, para pemuda tersebut mendirikan kemah, menyalakan api unggun, dan merokok serta bernyanyi di tengah-tengah Stonehenge. Tapi acara berkemah berubah menjadi bencana ketika sekitar jam 2 a.m. sebuah badai petir terjadi di atas Salisbury Plain. Sekumpulan halilintar menyambar area tersebut, mengenai pohon dan pilar-pilar dari Stonehenge sendiri. Dua orang saksi, seorang petani dan polisi, menyaksikan batu-batu di Stonehenge mengeluarkan cahaya biru menyilaukan, sehingga mereka harus mengalihkan pandangan. Mereka mendengar teriakan dari para pekemah, dan lari untuk mencoba memberikan pertolongan. Tapi tidak ada seorangpun yang ditemukan. Satu-satunya yang ditemukan hanyalah sisa-sisa dari kemah dan api unggun yang mereka gunakan, sedangkan para hippies itu sendiri hilang tanpa jejak.
Pada November 1930, seorang pengepul kulit bernama Joe Labelle pergi ke sebuah desa Eskimo di pinggiran Danau Anjikuni, utara Kanada. Labelle kenal baik dengan desa itu, yang merupakan komunitas pemancing yang ramai dengan kurang lebih 2000 penduduk. Tapi ketika dia tiba di desa itu, semuanya telah ditinggalkan. Tidak ada makhluk hidup apapun di gudang maupun rumah-rumah di desa itu. Labelle juga menemukan sebuah perapian menyala dengan sekuali penuh sup di atasnya. Labelle melapor ke pihak berwajib dan penyelidikan pun dilakukan, dan hasilnya sungguh aneh. Tidak ada jejak kaki dari para penduduk yang ditemukan, jika mereka mengungsi, anjing-anjing para Eskimo ditemukan terkubur di bawah salju setebal 12 kaki, mereka semua mati kelaparan. Semua persediaan makanan ditemukan tak tersentuh di dalam pondok, dan yang paling aneh adalah, Kuburan leluhur para Eskimo telah dikosongkan!!
1. Kasus hilangnya David Lang dan Oliver Larch
Kasus hilangnya David Lang terjadi pada 23 September 1880. Lang, dari Tennessee, sedang berjalan di tengah ladangnya untuk menemui hakim August Peck yang juga berjalan ke arahnya di atas seekor kuda. Tiba-tiba saja Lang raib tanpa jejak, dan kejadian ini disaksikan oleh Sang hakim, saudara iparnya, serta istri dan kedua anak Lang. Setelah itu tempat menghilangnya Lang diperiksa untuk mencari lubang yang mungkin tidak terlihat, namun tak ada hasil ataupun jejak ditemukan. Beberapa bulan setelah kejadian, anak-anak Lang menemukan bahwa rumput di daerah tempat ayah mereka menghilang telah berubah warna dan membentuk pola lingkaran dengan diameter 15 kaki.Kisah Larch sendiri sebenarnya mirip dengan kasus Lang, hanya saja kejadiannya di suatu musim dingin di akhir abad ke-19, ketika Lang sedang dalam perjalanan pulang dari mengambil air di sebuah sumur. Satu-satunya yang dilihat saksi dalam kasus ini hanyalah jejak Lang di atas salju terputus tiba-tiba, dan terdengar teriakan minta tolong yang kedengaran dari suatu tempat yang jauh di atas.
2. Kasus hilangnya penjaga mercusuar Flannan Isles
Pada Desember 1900, 3 orang penjaga mercusuar di Flannan Isles lenyap dari pos jaga mereka, tanpa membawa perlengkapan yang dibutuhkan untuk bertahan dari kondisi alam yang ganas di sana pada waktu itu. Meskipun telah dilakukan pencarian besar-besaran, ketiga penjaga tak pernah ditemukan. Pemerintah setempat akhirnya memberikan keterangan resmi bahwa ketiga penjaga jatuh ke laut karena tersapu ombak raksasa, yang juga diragukan kebenarannya.3. Kasus-kasus Bennington Triangle
Dari 1920-1950, Bennington Triangle menjadi tempat kejadian bagi kasus-kasus orang hilang yang tak pernah terpecahkan, diantaranya:- Pada 1 Desember 1949, Mr. Tetford lenyap dari dalam bus yang penuh dengan penumpang. Tetford sedang dalam perjalanan pulang ke Bennington dari St. Albans, Vermont. Tetford, yang seorang veteran tentara yang tinggal di Rumah Tentara di Bennington, sedang duduk di dalam bus bersama dengan 14 orang penumpang lainnya. Semua orang itu juga bersaksi telah melihat Tetford, sedang tidur di kursinya. Tapi ketika bus tersebut mencapai tujuannya, Tetford telah lenyap, meskipun semua barangnya, termasuk tas dan sebuah jadwal keberangkatan bus, tergeletak begitu saja di kursinya. Tetford tidak pernah terlihat lagi sejak saat itu.
- Pada 1 Desember 1946, Paula Welden, seorang gadis berumur 18 tahun, lenyap ketika sedang berjalan-jalan santai. Paula sedang menyusuri Long Road ke dalam Gunung Glastenbury. Dia disaksikan oleh sepasang suami-istri setengah baya yang juga menyusuri jalan yang sama sekitar 100 yard di belakang Paula. Tapi mereka kehilangan pandangan ketika Paula berbelok menyusuri sebuah jalan lain. Dan ketika pasangan itu berbelok melewati jalan yang sama, Paula telah lenyap, dan tidak pernah ditemukan lagi.
- Pada pertengahan October 1950, seorang bocah 8 tahun bernama Paul Jepson lenyap dari sebuah peternakan. Ibunya, yang bekerja sebagai penjaga ternak, menyuruhnya bermain-main di dekat kandang babi sementara ia mengurus ternak. Namun ketika ia kembali untuk melihat keadaannya, Paul tidak dapat ditemukan. Pencarian besar-besaran yang dilakukan berikutnya tidak memberikan hasil apapun.
4. Kasus hilangnya Owen Parfitt
Owen Parfitt adalah seorang penderita lumpuh akibat penyakit stroke berusia 60 tahun. Pada bulan Juni 1763 di Shepton Mallet, Inggris, Parfitt sedang menikmati sore hari yang hangat di depan rumah adik perempuannya. Dia duduk santai sambil berbalut mantel. Di seberang jalan para pekerja ladang sedang bersiap-siap untuk mengakhiri kegiatannya dan pulang ke rumah. Sekitar jam 7 malam, Susannah adiknya, keluar untuk membantu Parfitt masuk ke dalam karena akan ada badai datang. Namun Parfitt sudah lenyap, meninggalkan mantelnya tergeletak di kursi. Penyelidikan tentang hilangnya Parfitt terus dilakukan hingga tahun 1933, namun tidak ada bukti atau petunjuk mengenai nasib Parfitt pernah ditemukan.5. Diplomat yang hilang
Benjamin Bathurst, seorang diplomat Inggris menghilang dalam perjalanan pulang ke Hamburg. Dalam perjalanan itu, Bathurst singgah bersama seorang rekan di sebuah penginapan untuk makan malam. Setelah itu mereka kembali ke kereta kuda yang mereka tumpangi untuk melanjutkan perjalanan. Sang rekan menyaksikan ketika Bathurst pergi ke kursi depan untuk memeriksa kuda-kuda, dan menghilang begitu saja.6. Batalion yang hilang
Tiga orang prajurit mengaku menjadi saksi dari kasus aneh lenyapnya satu batalion Inggris di tahun 1915. Ketiga prajurit New Zealand tersebut mengatakan mereka menyaksikan dari posisi yang begitu jelas ketika sebuah batalion dari Royal Norfolk Regiment berbaris maju ke sebuah bukit di Suvla Bay, Turki. Bukit tersebut diselimuti oleh kabut tebal yang menggantung rendah, dan para prajurit Inggris satu demi satu masuk ke dalamnya tanpa ragu. Dan mereka tak pernah keluar lagi. Pada saat prajurit terakhir menghilang ke dalam kabut, secara misterius kabut tersebut terangkat dan bergabung dengan awan-awan lain di langit. Setelah perang berakhir, pemerintah Inggris menganggap bahwa batalion tersebut telah tertangkap oleh pihak Turki, dan meminta Turki mengembalikan mereka. Tapi pemerintah Turki bersikeras, bahwa mereka tidak pernah menangkap ataupun bertemu dengan batalion nahas tersebut.7. Kasus Stonehenge
Nah, ternyata Stonehenge juga menjadi saksi bisu tentang kasus orang hilang yang tidak terpecahkan. Berikut kisahnya….Pada tahun 1970, sekelompok pemuda “hippies” mengadakan acara berkemah di tengah-tengah lingkaran Stonehenge. Pada saat itu Stonehenge masih belum dibatasi aksesnya. Pada malam itu, para pemuda tersebut mendirikan kemah, menyalakan api unggun, dan merokok serta bernyanyi di tengah-tengah Stonehenge. Tapi acara berkemah berubah menjadi bencana ketika sekitar jam 2 a.m. sebuah badai petir terjadi di atas Salisbury Plain. Sekumpulan halilintar menyambar area tersebut, mengenai pohon dan pilar-pilar dari Stonehenge sendiri. Dua orang saksi, seorang petani dan polisi, menyaksikan batu-batu di Stonehenge mengeluarkan cahaya biru menyilaukan, sehingga mereka harus mengalihkan pandangan. Mereka mendengar teriakan dari para pekemah, dan lari untuk mencoba memberikan pertolongan. Tapi tidak ada seorangpun yang ditemukan. Satu-satunya yang ditemukan hanyalah sisa-sisa dari kemah dan api unggun yang mereka gunakan, sedangkan para hippies itu sendiri hilang tanpa jejak.
8. Desa yang lenyap
Kisah yang satu ini mungkin termasuk yang paling aneh kejadiannya, karena jumlah orang yang lenyap sekaligus mencapai ribuan….Pada November 1930, seorang pengepul kulit bernama Joe Labelle pergi ke sebuah desa Eskimo di pinggiran Danau Anjikuni, utara Kanada. Labelle kenal baik dengan desa itu, yang merupakan komunitas pemancing yang ramai dengan kurang lebih 2000 penduduk. Tapi ketika dia tiba di desa itu, semuanya telah ditinggalkan. Tidak ada makhluk hidup apapun di gudang maupun rumah-rumah di desa itu. Labelle juga menemukan sebuah perapian menyala dengan sekuali penuh sup di atasnya. Labelle melapor ke pihak berwajib dan penyelidikan pun dilakukan, dan hasilnya sungguh aneh. Tidak ada jejak kaki dari para penduduk yang ditemukan, jika mereka mengungsi, anjing-anjing para Eskimo ditemukan terkubur di bawah salju setebal 12 kaki, mereka semua mati kelaparan. Semua persediaan makanan ditemukan tak tersentuh di dalam pondok, dan yang paling aneh adalah, Kuburan leluhur para Eskimo telah dikosongkan!!